Perjalanan dimulai, cuma sekejap, berhenti. Tehan menunggu dengan sabar di angkot, menunggu supir angkot yang menjalankan fungsi egonya dengan realita testing dalam usahanya meningkatkan setoran, yaitu ngetem.
Bau tanah khas tercium saat hujan mulai turun. Orang-orang berlari, mencari tempat berteduh agar tidak basah. Cipratan air ada dimana-mana, ternyata basah tidak dapat terhindar seluruhnya. Walaupun kegiatan banyak yang terhenti, Alhamdulillah hujan datang lagi.
Basah gpp kok, nanti juga kering sendiri. Saya sering tuh nyampe kantor basah kuyup karena keujanan, tar lepas 4 atau 5 jam udah kering kerontang lagi hohoho
ReplyDeleteasal makan banyak pasti tidak masuk angin
^^ Betul... dinikmati. Arema bekal baju aja, jadi tinggal ganti kalau basah. Gawat kalau sampai kering kerontang, nanti mudah tertiup angin hee
ReplyDeleteudah gak phobia lagi kan?
ReplyDelete:)
Kayaknya gak lagi hehe Waktu itu hujannya, hujan yang kompromi, tanpa ada dar der dor hoho
ReplyDeleteMirip kayak waktu kita terjebak, tapi cm bentar. Aman... ^^